Selasa, 09 Juni 2015

tugas uas

HTML & PHP

SCRIPT : HTML


<html>
<head>
<title>Biodata3</title>
</head>
<body>
<table border=0>
<form action="uas1.php" method="post">
<tr>
<td>nama</td>
<td>:</td>
<td><input type=text name=nama></td>
</tr>
<tr>

<style type="text/css">
body {color: yellow;}
</style>


<html>
<head><title>paragraph</title></head>
<body background="2013_10_CR7-Real-Madrid-HD-Wallpaper.jpg">
</body>
</html>


<td>email</td>
<td>:</td>
<td><input type=text name=email></td>
</tr>
<tr>




<td>golongan darah</td>
<td>:</td>
<td><input type=text name=drh size=7>
</select>
<select name=drh>
<option name=drh>AB
<option name=drh>O
<option name=drh>B



</select>
</td>
</tr>
<tr>
<td>Jenis Kelamin</td>
<td>:</td>
<td><input type=radio name=JK value=Laki-laki>Laki-laki<input type=radio name=JK value=Perempuan>Perempuan</td>
</tr>
<tr>



</select>
</td>
</tr>
<tr>
<td>makanan favorit</td>
<td>:</td>
<td><input type="checkbox" name="check1" value="Bakso">Bakso<td/> 
<td><input type="checkbox" name="check2" value="Sate">Sate<td/> 
<td><input type="checkbox" name="check3" value="Siomay">Siomay<td/>  
</tr>
<tr>




<tr>
<td> </td>
<td> </td>
<td><input type="reset" name=kembali value=&lt&lt_Kembali>
<input type="submit" name=tambah value=kirim></td>
</tr>
</form>
</table>
</body>
</html>




SCRIPT : PHP


<?php

$nama=$_POST['nama'];
$email=$_POST['email'];
$drh=$_POST['drh'];
$JK=$_POST['JK'];
$m=$_POST['m'];


echo "nama     : $nama<br>";
echo "email     : $email<br>";
echo "gologan darah    : $drh<br>";
echo "Jenis Kelamin : $JK<br>";
echo "makanan favorit : $m<td>";
         
  if (isset($_POST['check1'])) {   
 echo $_POST['check1']." <td/>";   
 }   
 if (isset($_POST['check2'])) {   
 echo $_POST['check2']." <td/>";   
 }   
 if (isset($_POST['check3'])) {   
 echo $_POST['check3']." <td/>";   
 }   
 if (isset($_POST['check4'])) {   
 echo $_POST['check4']." <td/>";   
 }   



?>

Jumat, 09 Mei 2014

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI,KOMPUTER & KOMUNIKASI DI MASYARAKAT

Teknologi informasi, komunikasi dan komputer merupakan elemen penting dalam kehidupan Masyarakat berbangsa dan bernegara. Peranan teknologi pada aktivitas manusia pada saat ini mememang begitu besar,teknologi informasi telah menjadi fasilitas utama bagi kegiatan berbagai sektor kehidupan masyarakat dimana memberikan angin besar terhadap perubahan-perubahan yang mendasar pada struktur operasi dan manajeman organisasi, pendidikan, transportasi, kesehatan dan penelitian. Oleh karena itu sangatlah penting peningkatan kemampuan( SDM ) TIK,mulai dari keterampilan dan pengetahuan, perencanaan, pengoperasian, perawatan dan pengawasan, serta peningkatan kemampuan TIK para pimpianan di lembaga pemerinthan, pendidikan, perusahaan . sehingga pada akhirnya akan dihasilkan output (hasil proses) yang sangat bermanfaat baik bagi manusia sebagai individu itu sendirir maupun bagi semua sektor kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara.


Berikut ini Dampak Positif dan Negatif dari Teknologi Informasi, Komputer, & Komunikasi di Masyarakat.


Dampak positif 

A.Teknologi komputer
 
1.Media pertukaran data lebih mudah, dengan menggunakan email,Newsgroup,ftp dan world wide web / jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dengan murah.

2.dengan komputer kita bisa internetan dan dapat menghemat biaya,tenaga yang dikeluarkan bila dibandingkan dengan bertukar informasi,pengiriman, melalui pos surat dan jasa pengiriman lainya

B.Teknologi informasi

1.Informasi yang disampaikan lebih up to date dan akurat karena prosesnya lebih cepat
2.Kemudahan memproleh informasi yang ada di internet sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi di seluruh dunia


C.Teknologi komunikasi
1.Kemudhan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan
2.Komunikasi/interaksi jarak jauh pun menjadi sangat cepat dan mudah

Dampak Negatif

A.Teknologi komputer
1.bahayanya pornografi,dan anak anak juga bisa dengan mudahnya melihat film dewasa itu
2.adanya penipuan dan perjudian di online
3.membuat organ-organ tubhu rusak karena terkena radiasi berlama lama di depan layar


B.Teknologi informasi
1.dengan kemudhan internet manusia lebih praktis dan mengakitbatkan kemalasan,karena tidak ingin berusaha.
2.bahaya untuk kejahatan dan penipuan diinternet dimana mana yang paling banyak  melakukan kejahatan dengan cara JUAL DAN BELI ONLINE 


C.Teknologi Komunikasi
1.Adanya penurunan Moral  pada bangsa dan negara untuk berinteraksi
2.dan membuat orang menjadi malas untuk berkomunikasi  secara langsung

Jumat, 02 Mei 2014


Algoritma Penjadwalan Cpu



Algoritma Penjadwalan CPU - Penjadwalan CPU adalah permasalahan menentukan proses mana pada ready queue yang dialokasikan ke CPU. Terdapat beberapa algoritma penjadwalan CPU, diantaranya :
  1. Algoritma Penjadwalan First Come, First Served (FIFO).
  2. Algoritma Penjadwalan Shortest Job First.
  3. Algoritma Penjadwalan Priority Schedulling (jadwal prioritas).
  4. Algoritma Penjadwalan Round Robin.
Setiap algoritma diukur “turnaround time” dan “waiting time” untuk membandingkan performansi dengan algoritma lain. Dan untuk mengukur turnaround time dan waiting time, digunakan “Gant Chart” . CPU time (Burst Time) membutuhkan semua proses diasumsikan diketahui. Arrival time untuk setiap proses pada ready queue diasumsikan diketahui.
  • Algoritma Penjadwalan First Come, First Served (FCFS)
Proses yang pertama kali meminta jatah waktu untuk menggunakan CPU akan dilayani terlebih dahulu. Dan rata-rata waktu tunggu (Average waiting time) cukup tinggi.
Algoritma penjadwalan FCFS merupakan salah satu strategi penjadwalan non-Preemptive karena sekali CPU dialokasikan pada suatu proses, maka proses tersebut akan tetap memakai CPU sampai proses tersebut melepaskannhya, yaitu jika proses berhenti atau meminta I/O. Kelemahan dari Algoritma penjadwalan ini adalah adanya convoy effect.
skema proses yang meminta CPU mendapat prioritas. Implementasi dari FCFS mudah diatasi dengan FIFO queue. Contoh :
http://blog.uin-malang.ac.id/fiia/files/2010/10/1.jpg
urutan kedatangan adalah P1, P2, P3
Gant Chart ini adalah :
http://blog.uin-malang.ac.id/fiia/files/2010/10/2.jpg
Waiting time for P1 = 0; P2 = 24; P3 = 27
Average waiting time: (0 + 24 + 27)/3 = 17
misal proses dibalik sehingga urutan kedatangan adalah P2, P3, P1. Gant Chartnya adalah :
http://blog.uin-malang.ac.id/fiia/files/2010/10/31-300x64.jpg
  • Algoritma Shortest Job First Scheduler
Algoritma ini digunakan ketika CPU bebas proses yang mempunyai waktu terpendek untuk menyelesaikannya mendapat prioritas. Seandainya dua proses atau lebih mempunyai waktu yang sama maka FCFS algoritma digunakan untuk menyelsaikan masalah tersebut.
Prinsip algoritma penjadwalan ini adalah, proses yang memiliki CPU burst paling kecil dilayani terlebih dahulu. Oleh karena itu, algoritma ini optimal jika digunakan, tetapi sulit untuk diimplementasikan karena sulit mengetahui CPU burst selanjutnya.
Ada dua skema dalam SJFS ini yaitu:
  1. Non premptive— ketika CPU memberikan kepada proses itu tidak bisa ditunda hingga selesai.
  2. premptive— bila sebuah proses datang dengan waktu proses lebih rendah dibandingkan dengan waktu proses yang sedang dieksekusi oleh CPU maka proses yang waktunya lebih rendah mendapatkan prioritas. Skema ini disebut juga Short – Remaining Time First (SRTF). Contoh :
http://blog.uin-malang.ac.id/fiia/files/2010/10/4-300x116.jpg
http://blog.uin-malang.ac.id/fiia/files/2010/10/5-300x90.jpg
Average waiting time = (0 + 6 + 3 + 7)/4 = 4
Contoh SJF Primtive
SJF algoritma mungkin adalah yang paling optimal, karena ia memberikan rata-rata minimum waiting untuk kumpulan dari proses yang mengantri.
http://blog.uin-malang.ac.id/fiia/files/2010/10/6-300x126.jpg
http://blog.uin-malang.ac.id/fiia/files/2010/10/7-300x89.jpg
Average waiting time = (9 + 1 + 0 +2)/4 = 3
  • Algoritma Penjadwalan Priority Schedulling (jadwal prioritas)
Penjadualan SJF (Shortest Job First) adalah kasus khusus untuk algoritma penjadual Prioritas. Prioritas dapat diasosiasikan masing-masing proses dan CPU dialokasikan untuk proses dengan prioritas tertinggi. Untuk proritas yang sama dilakukan dengan FCFS.
Ada pun algoritma penjadual prioritas adalah sebagai berikut:
• Setiap proses akan mempunyai prioritas (bilangan integer). Beberapa sistem menggunakan integer dengan urutan kecil untuk proses dengan prioritas rendah, dan sistem lain juga bisa menggunakan integer urutan kecil untuk proses dengan prioritas tinggi. Tetapi dalam teks ini diasumsikan bahwa integer kecil merupakan prioritas tertinggi.
• CPU diberikan ke proses dengan prioritas tertinggi (integer kecil adalah prioritas tertinggi).
• Dalam algoritma ini ada dua skema yaitu:
1. Preemptive: proses dapat di interupsi jika terdapat prioritas lebih tinggi yang memerlukan CPU.
2. Nonpreemptive: proses dengan prioritas tinggi akan mengganti pada saat pemakain time-slice habis.
• SJF adalah contoh penjadual prioritas dimana prioritas ditentukan oleh waktu pemakaian CPU berikutnya. Permasalahan yang muncul dalam penjadualan prioritas adalah indefinite blocking atau starvation.
• Kadang-kadang untuk kasus dengan prioritas rendah mungkin tidak pernah dieksekusi. Solusi untuk algoritma penjadual prioritas adalah aging.
• Prioritas akan naik jika proses makin lama menunggu waktu jatah CPU.
Contoh Priority:
http://blog.uin-malang.ac.id/fiia/files/2010/10/8-300x107.jpg
  • Algoritma Penjadwalan Round Robin.
Algoritma Round Robin (RR) dirancang untuk sistem time sharing. Algoritma ini mirip dengan penjadual FCFS, namun preemption ditambahkan untuk switch antara proses. Antrian ready diperlakukan atau dianggap sebagai antrian sirkular. CPU mengelilingi antrian ready dan mengalokasikan masing-masing proses untuk interval waktu tertentu sampai satu time slice/ quantum.
Berikut algoritma untuk penjadual Round Robin:
• Setiap proses mendapat jatah waktu CPU (time slice/ quantum) tertentu Time slice/quantum umumnya antara 10 – 100 milidetik.
  1. Setelah time slice/ quantum maka proses akan di-preempt dan dipindahkan ke antrian ready.
  2. Proses ini adil dan sangat sederhana.
• Jika terdapat n proses di “antrian ready” dan waktu quantum q (milidetik), maka:
  1. Maka setiap proses akan mendapatkan 1/n dari waktu CPU.
  2. Proses tidak akan menunggu lebih lama dari: (n-1)q time units.
• Kinerja dari algoritma ini tergantung dari ukuran time quantum.
  1. Time Quantum dengan ukuran yang besar maka akan sama dengan FCFS.
  2. Time Quantum dengan ukuran yang kecil maka time quantum harus diubah ukurannya lebih besar dengan respek pada alih konteks sebaliknya akan memerlukan ongkos yang besar. Contoh :
http://blog.uin-malang.ac.id/fiia/files/2010/10/9-300x131.jpg
  • Tipikal: lebih lama waktu rata-rata turnaround dibandingkan SJF, tapi mempunyai response terhadap user lebih cepat
 CONTOH VIDEO ALGORITMA PENJADWALAN CPU

Kamis, 01 Mei 2014

ALGORITMA PENJADWALAN CPU

Algoritma Penjadwalan CPU - Penjadwalan CPU adalah permasalahan menentukan proses mana pada ready queue yang dialokasikan ke CPU. Terdapat beberapa algoritma penjadwalan CPU, diantaranya :
  1. Algoritma Penjadwalan First Come, First Served (FIFO).
  2. Algoritma Penjadwalan Shortest Job First.
  3. Algoritma Penjadwalan Priority Schedulling (jadwal prioritas).
  4. Algoritma Penjadwalan Round Robin.
Setiap algoritma diukur “turnaround time” dan “waiting time” untuk membandingkan performansi dengan algoritma lain. Dan untuk mengukur turnaround time dan waiting time, digunakan “Gant Chart” . CPU time (Burst Time) membutuhkan semua proses diasumsikan diketahui. Arrival time untuk setiap proses pada ready queue diasumsikan diketahui.
  • Algoritma Penjadwalan First Come, First Served (FCFS)
Proses yang pertama kali meminta jatah waktu untuk menggunakan CPU akan dilayani terlebih dahulu. Dan rata-rata waktu tunggu (Average waiting time) cukup tinggi.
Algoritma penjadwalan FCFS merupakan salah satu strategi penjadwalan non-Preemptive karena sekali CPU dialokasikan pada suatu proses, maka proses tersebut akan tetap memakai CPU sampai proses tersebut melepaskannhya, yaitu jika proses berhenti atau meminta I/O. Kelemahan dari Algoritma penjadwalan ini adalah adanya convoy effect.
skema proses yang meminta CPU mendapat prioritas. Implementasi dari FCFS mudah diatasi dengan FIFO queue. Contoh :
http://blog.uin-malang.ac.id/fiia/files/2010/10/1.jpg
urutan kedatangan adalah P1, P2, P3
Gant Chart ini adalah :
http://blog.uin-malang.ac.id/fiia/files/2010/10/2.jpg
Waiting time for P1 = 0; P2 = 24; P3 = 27
Average waiting time: (0 + 24 + 27)/3 = 17
misal proses dibalik sehingga urutan kedatangan adalah P2, P3, P1. Gant Chartnya adalah :
http://blog.uin-malang.ac.id/fiia/files/2010/10/31-300x64.jpg
  • Algoritma Shortest Job First Scheduler
Algoritma ini digunakan ketika CPU bebas proses yang mempunyai waktu terpendek untuk menyelesaikannya mendapat prioritas. Seandainya dua proses atau lebih mempunyai waktu yang sama maka FCFS algoritma digunakan untuk menyelsaikan masalah tersebut.
Prinsip algoritma penjadwalan ini adalah, proses yang memiliki CPU burst paling kecil dilayani terlebih dahulu. Oleh karena itu, algoritma ini optimal jika digunakan, tetapi sulit untuk diimplementasikan karena sulit mengetahui CPU burst selanjutnya.
Ada dua skema dalam SJFS ini yaitu:
  1. Non premptive— ketika CPU memberikan kepada proses itu tidak bisa ditunda hingga selesai.
  2. premptive— bila sebuah proses datang dengan waktu proses lebih rendah dibandingkan dengan waktu proses yang sedang dieksekusi oleh CPU maka proses yang waktunya lebih rendah mendapatkan prioritas. Skema ini disebut juga Short – Remaining Time First (SRTF). Contoh :
http://blog.uin-malang.ac.id/fiia/files/2010/10/4-300x116.jpg
http://blog.uin-malang.ac.id/fiia/files/2010/10/5-300x90.jpg
Average waiting time = (0 + 6 + 3 + 7)/4 = 4
Contoh SJF Primtive
SJF algoritma mungkin adalah yang paling optimal, karena ia memberikan rata-rata minimum waiting untuk kumpulan dari proses yang mengantri.
http://blog.uin-malang.ac.id/fiia/files/2010/10/6-300x126.jpg
http://blog.uin-malang.ac.id/fiia/files/2010/10/7-300x89.jpg
Average waiting time = (9 + 1 + 0 +2)/4 = 3
  • Algoritma Penjadwalan Priority Schedulling (jadwal prioritas)
Penjadualan SJF (Shortest Job First) adalah kasus khusus untuk algoritma penjadual Prioritas. Prioritas dapat diasosiasikan masing-masing proses dan CPU dialokasikan untuk proses dengan prioritas tertinggi. Untuk proritas yang sama dilakukan dengan FCFS.
Ada pun algoritma penjadual prioritas adalah sebagai berikut:
• Setiap proses akan mempunyai prioritas (bilangan integer). Beberapa sistem menggunakan integer dengan urutan kecil untuk proses dengan prioritas rendah, dan sistem lain juga bisa menggunakan integer urutan kecil untuk proses dengan prioritas tinggi. Tetapi dalam teks ini diasumsikan bahwa integer kecil merupakan prioritas tertinggi.
• CPU diberikan ke proses dengan prioritas tertinggi (integer kecil adalah prioritas tertinggi).
• Dalam algoritma ini ada dua skema yaitu:
1. Preemptive: proses dapat di interupsi jika terdapat prioritas lebih tinggi yang memerlukan CPU.
2. Nonpreemptive: proses dengan prioritas tinggi akan mengganti pada saat pemakain time-slice habis.
• SJF adalah contoh penjadual prioritas dimana prioritas ditentukan oleh waktu pemakaian CPU berikutnya. Permasalahan yang muncul dalam penjadualan prioritas adalah indefinite blocking atau starvation.
• Kadang-kadang untuk kasus dengan prioritas rendah mungkin tidak pernah dieksekusi. Solusi untuk algoritma penjadual prioritas adalah aging.
• Prioritas akan naik jika proses makin lama menunggu waktu jatah CPU.
Contoh Priority:
http://blog.uin-malang.ac.id/fiia/files/2010/10/8-300x107.jpg
  • Algoritma Penjadwalan Round Robin.
Algoritma Round Robin (RR) dirancang untuk sistem time sharing. Algoritma ini mirip dengan penjadual FCFS, namun preemption ditambahkan untuk switch antara proses. Antrian ready diperlakukan atau dianggap sebagai antrian sirkular. CPU mengelilingi antrian ready dan mengalokasikan masing-masing proses untuk interval waktu tertentu sampai satu time slice/ quantum.
Berikut algoritma untuk penjadual Round Robin:
• Setiap proses mendapat jatah waktu CPU (time slice/ quantum) tertentu Time slice/quantum umumnya antara 10 – 100 milidetik.
  1. Setelah time slice/ quantum maka proses akan di-preempt dan dipindahkan ke antrian ready.
  2. Proses ini adil dan sangat sederhana.
• Jika terdapat n proses di “antrian ready” dan waktu quantum q (milidetik), maka:
  1. Maka setiap proses akan mendapatkan 1/n dari waktu CPU.
  2. Proses tidak akan menunggu lebih lama dari: (n-1)q time units.
• Kinerja dari algoritma ini tergantung dari ukuran time quantum.
  1. Time Quantum dengan ukuran yang besar maka akan sama dengan FCFS.
  2. Time Quantum dengan ukuran yang kecil maka time quantum harus diubah ukurannya lebih besar dengan respek pada alih konteks sebaliknya akan memerlukan ongkos yang besar. Contoh :
http://blog.uin-malang.ac.id/fiia/files/2010/10/9-300x131.jpg
  • Tipikal: lebih lama waktu rata-rata turnaround dibandingkan SJF, tapi mempunyai response terhadap user lebih cepat.
 CONTOH VIDEO ALGORITMA PENJADWALAN CPU

Jumat, 13 Desember 2013

Cara membuat HTML

Assalamualikum wr wb. disini saya akan membuat contoh HTML.
Langsung saja.

Pertama, kamu tulis script seperti berikut di notepad atau aplikasi lain :


Selasa, 19 November 2013

Bagi saya pemilih pemula adalah pemilih yang hanya belum resmi memiliki hak untuk memilih calon pimpinan di semua level yang diselenggarakan oleh komisi pemilihan umum. Belum resmi memilih bukan berarti kebanyakan dari mereka blank sama sekali tentang mekanisme pemilihan yang ada. Apalagi sekarang ini, sudah banyak informasi yang bergulir di sosial media dan lain sebagainya. Namun bagi mereka yang pro aktif terhadap informasi yang terus menyebar, menyelinap di timeline dan media lainnya, akan tidak kaget siapa dan bagaimana cara memilih serta alasan yang kuat untuk memilih atau untuk tidak memilih.

 Pemilu merupakan salah satu bentuk partisipasi politik dan kewajiban yang harus ditunaikan oleh rakyat Indonesia. Mengaku berwarganegara Indonesia, namun acuh tak acuh dalam partisipasi pemilu, sebenarnya mereka tidak layak tinggal dan bernaung dalam bangsa yang besar ini. Begitu banyak alasan dan keyakinan untuk tidak memilih atau golput. Baik golput secara teknis atau non teknis. Golput secara teknis, seperti halnya, kesibukan dan ketidakberdayaan untuk hadir dan datang ke TPS yang telah disediakan. Dalam hati sebenarnya mereka ingin sekali memilih, namun apalah daya, keberadaan diri mereka serta kekuatan langkah kaki tak menjawab keinginan untuk memilih. Sebagai contoh, ketika mereka sedang jauh dari tempat tinggal atau di luar Indonesia, atau sakit dan sebagainya.

 Pemilu merupakan salah satu bentuk partisipasi politik dan kewajiban yang harus ditunaikan oleh rakyat Indonesia. Mengaku berwarganegara Indonesia, namun acuh tak acuh dalam partisipasi pemilu, sebenarnya mereka tidak layak tinggal dan bernaung dalam bangsa yang besar ini. Begitu banyak alasan dan keyakinan untuk tidak memilih atau golput. Baik golput secara teknis atau non teknis. Golput secara teknis, seperti halnya, kesibukan dan ketidakberdayaan untuk hadir dan datang ke TPS yang telah disediakan. Dalam hati sebenarnya mereka ingin sekali memilih, namun apalah daya, keberadaan diri mereka serta kekuatan langkah kaki tak menjawab keinginan untuk memilih. Sebagai contoh, ketika mereka sedang jauh dari tempat tinggal atau di luar Indonesia, atau sakit dan sebagainya.

 Golput atau tidak memilih karena menganggap pemilu tidak memberikan apa-apa adalah mental ‘karatan’ dan mental yang harus ditinggalkan. Jiwa pamrih yang selalu lekat dalam benak banyak pemilih pemula harus dibersihkan. Ketika hal ini dipertahankan, mau sampai kapan cita-cita bangsa terwujud?

Makna Pahlawan dan Siapa Pahlawan Hidup-mu

Siapa yang tidak senag dengan ayahnya sendiri apabila seorang ayahnya adalah pahlawan bagi Isteri dan anak-anknya didalam keluarga. Betapa terharunya seoranng anak melihat perjuangan ayahnya yang mencari sesuap nasi demi keluarganya dan tidak memikirkan kesehatanya sendiri.

Tetapi tidak semua dari kita yang memiliki ayah atau bahkan ibu dalam keluarganya. Betapa sedih dan sangat kesepiannya bila kita tidak memiliki orang tua, kita harus berjuang sendiri mencari nafkah buat diri sendiri. dan bersyukurlah kita yang memiliki seorang ayah.

Bayangkan perjuangan ayah kita bagaimana dia begitu mulia dengan niatnya, dia tidak memikirkan kebahagiaanya melainkan dia memikirkan bagaiman anak dan isterinya bisa bahagaia walaupun sang ayah tidak bersama mereka lagi nantinya. Begitu besar pengorbananya setiap langkah ayah kita dia berniat membahagiakan keluarganya.



Dan ayah tidak pernah merasa lelah utukn menghidupi anak nya apapun akan di lakukan nya untuk anak dan istrinya sosok seorang yah tak kan pernah tergantikan.